A. Standar
Standar adalah suatu hal yang penting dalam penciptaan dan pemeliharaan sebuah kompetisi pasar daripada manufaktur perangkat komunikasi dan menjadi jaminan interoperability data dalam proses komunikasi. Standar komunikasi data dapat dikategorikan dalam 2 kategori yakni kategori de facto(konvensi) dan de jure (secara hukum atau regulasi).
Adapun penjelasan lain tentang standar adalah Standar, patokan, norma, ukuran yang berlaku secara umum. Standar adalah persetujuan terhadap format, prosedur, dan antar muka yang mengijinkan perancang Hardware, software, basis data dan fasilitas telekomunikasi untuk membuat produk-produk dan sistem yang mandiri atau independen satu terhadap lainnya dengan jaminan bahwa produk-produk tersebut akan saling kompatibel dengan produk atau sistem lain yang merujuk pada standar yang sama. Standar merupakan elemen tunggal yang paling penting dalam mencapai integrasi informasi perusahaan dan sumber daya komunikasi.
Proses penetapan standar, karena melibatkan negoisasi di antara provider IT dan pemakai, persetujuan formal dan rumusan-rumusan, sertifikasi dan prosedur pengujian, serta dokumentasi dan publikasi, bisa berjalan dalam waktu dan proses yang cukup panjang. Bahkan untuk menyelesaikan penetapan sebuah standard menerapkannya pada produk-produk komersial dapat memakan waktu lebih dari 1 dekade.
ORGANISASI STANDAR
Di bawah ini adalah beberapa organisasi yang concern dengan perkembangan standar
teknologi telekomunikasi dan data internasional maupun dari Amerika.
1. International Standards Organization (ISO).
2. International Telecommunications Union-Telecommunication Standards Section (ITUT).
3. American National Standards Institute (ANSI).
4. Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE).
5. Electronic Industries Association (EIA).
Selain itu terdapat pula organisasi yang bersifat forum ilmiah seperti Frame Relay Forum dan
ATM Forum. Kemudian ada pula organisasi yang berfungsi sebagai agen regulasi, misalnya Federal Communications Commision (FCC).
B. Protokol
Protokol merupakan kumpulan dari aturan-aturan yang berhubungan dengan komunikasi data antara alat-alat komunikasi supaya komunikasi data dapat dilakukan dengan benar. Atau desain yang menspesifikasikan detail bagaimana komputer berinteraksi, termasuk didalamnya format pesan yang mereka tukar dan bagaimana kesalahan ditangani. Protokol juga dapat diartikan sebagai sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim dan sisi penerima agar komunikasi dapat berlangsung dengan benar, walaupun sistem yang ada dalam jaringan tersebut berbeda sama sekali. Protokol ini mengurusi perbedaan format data pada kedua sistem hingga pada masalah koneksi listrik. Standar protokol yang terkenal yaitu OSI (Open System Interconnecting) yang ditentukan oleh ISO (International Standart Organization).
Hubungan telekomunikasi mencerminkan banyak aspek dari protokol dalam arti diplomatik, sinyal-sinyal diubah dengan mengirim dan menerima perangkat, misalnya diistilahkan dengan berjabat tangan dan berkenalan.
Tiga aspek utama komunikasi yang diperhatikan oleh protokol adalah bagaimana data direpresentasikan dan dikodekan, bagaimana ditransmisikan, dan bagaimana kesalahan dan kegagalan diketahui dan ditangani. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam protokol antara lain :
- Syntax
Syntax merupakan format data dan cara pengkodean yang digunakan untuk pengkodekan sinyal/tegangan. Syntax mengacu pada struktur atau format data, yang mana dalam urutan tampilannya memiliki makna tersendiri. Sebagai contoh, sebuah protokol sederhana akan memiliki urutan pada delapan bit pertama adalah alamat pengirim, delapan bit kedua adalah alamat penerima dan bit stream sisanya merupakan informasinya sendiri.
- Semantik
Semantik digunakan untuk mengetahui maksud dan mengkoreksi informasi yang dikirim. Semantics mengacu pada maksud setiap section bit. Dengan kata lain adalah agaimana bit-bit tersebut terpola untuk dapat diterjemahkan.
- Timing
Timing merupakan pewaktuan yang digunakan untuk mengetahui kecepatan transmisi data. Timing mengacu pada 2 karakteristik yakni kapan data harus dikirim dan seberapa cepat data tersebut dikirim. Sebagai contoh, jika pengirim memproduksi data sebesar 00 Megabits per detik (Mbps) namun penerima hanya mampu mengolah data pada kecepatan 1 Mbps, maka transmisi data akan menjadi overload pada sisi penerima dan kibatnya banyak data yang akan hilang atau musnah.
1. Komponen Protokol
1. Aturan atau prosedur
• Mengatur pembentukan/pemutusan hubungan
• Mengatur proses transfer data
2. Format atau bentuk
• representasi pesan
3. Kosakata (vocabulary)
• Jenis pesan dan makna masing-masing pesan
2. Fungsi Protokol
Secara umum fungsi dari protokol adalah untuk menghubungkan sisi pengirim dan sisi penerima dalam berkomunikasi serta dalam bertukar informasi agar dapat berjalan dengan baik dan benar. Sedangkan fungsi protokol secara detail dapat dijelaskan berikut:
a. Fragmentasi dan reassembly
Fungsi dari fragmentasi dan reasembly adalah membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim mengirimkan informasi dan setelah diterima maka sisi penerima akan menggabungkan lagi menjadi paket informasi yang lengkap.
b. Encaptulation
Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi informasi yang dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi dan lain-lain.
c. Connection control
Fungsi dari Connection control adalah membangun hubungan (connection) komunikasi dari sisi pengirim dan sisi penerima, dimana dalam membangun hubungan ini juga termasuk dalam hal pengiriman data dan mengakhiri hubungan.
d. Flow control
Berfungsi sebagai pengatur perjalanan datadari sisi pengirim ke sisi penerima.
e. Error control
Dalam pengiriman data tak lepas dari kesalahan, baik itu dalam proses pengiriman maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi dari error control adalah mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan.
f. Transmission service
Fungsi dari transmission service adalah memberi pelayanan komunikasi data khususnya yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta perlindungan data.
3. Susunan Protokol
Protokol jaringan disusun oleh dalam bentuk lapisan-lapisan (layer). Hal ini mengandung arti supaya jaringan yang dibuat nantinya tidak menjadi rumit. Di dalam layer ini, jumlah, nama, isi dan fungsi setiap layer berbeda-beda. Akan tetapi tujuan dari setiap layer ini adalah memberi layanan ke layer yang ada di atasnya. Susunan dari layer ini menunjukkan tahapan dalam melakukan komunikasi. Antara setiap layer yang berdekatan terdapat sebuah interface. Interface ini menentukan layanan layer yang di bawah kepada layer yang di atasnya. Pada saat merencanakan sebah jaringan, hendaknya memperhatikan bagaimana menentukan interface yang tepat yang akan ditempatkan di antara dua layer yang bersangkutan.
4. Standarisasi Protokol.
Tidak dapat disangkal bahwa saat ini terdapat berbagai macam merek dan jenis system komputer yang masing-masing memiliki ciri khas tersendiri. Oleh karena itu, muncul keinginan untuk dapat saling menghubungkan system komputer itu, bahkan kalau mungkin antarkomputer yang berbeda mereknya.
Beberapa tahun yang lalu, usaha untuk membangun hubungan antarsistem komputer tersebut terus diupayakan oleh perusahaan-perusahaan atau organisasi-organisasi yang berkepentingan dalam bidang ini.
Beberapa organisasi yang berperan dalam usaha komunikasi data, antara lain :
a. Electronic Industries Assosiation (EIA).
b. Commite Consultative Internationale de Telegrapque et Telephonique (CCITT).
c. International Standart Organization (ISO).
d. American National Standart Institute (ANSI).
e. Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE).
Oraganisasi-organisasi tersebut diatas saling bekerja sama dalam menentukan standarisasi dalam hal komonikasi data, karena hingga saat itu terdapat berbagai macam protokol yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan pembuat peralatan komunikasi atau system komunikasi atau system komputer. Para produsen merancang protokol sendiri karena berusaha untuk memonopoli pasar.
Namun dengan pesannya pertumbuhan dalam teknologi komputer serta kebutuhan akan pengolahan data yang terdistribusi, maka para produsen memerlukan cara agar komputer yang di produksi oleh pabrik lainnya.
Oleh karena itu, standarisasi sangat dbutuhkan dalam industri komunikasi guna mengatur dan menetapkan karakteristik fisik, elektris, dan prosedur dari proses komunikasi data.
Alasan diperlukannya standarisasi dalam komunikasi data pada suatu jaringan komputer adalah sebagai berikut :
a. standarisasi memberikan jaminan kepada produsen pengangkat keras dan lunak bahwa produknya akan banyak digunakan oleh pemakai atau dengan kata lain potensi pasar menjadi lebih besar.
b. Standarisasi menjadikan produk dari para produsen komputer dapat saling komunikasi sehingga pembeli menjadi lebih leluasa dalam memilih peralatan dan dalam menggunakannya.
c. Dengan standarisasi maka produsen tidak dapat melakukan monopoli pasar lagi sehingga harga produk menjadi lebih murah karena terjadi persaingan sempurna antar para produsen dalam menjual produksinya.
Minggu, 18 Oktober 2009
Perbedaan dari Standar dan Protokol
Diposting oleh Naruto di 19.15
1 komentar:
perbedaan network standar dengan network protokol itu apa ya ?
Posting Komentar